Friday, November 19, 2004

Puisi Ibnu Abou kepada Mufti Istambul

Puisi Ibnu Abou kepada Mufti Istambul :

Salam sejahtera kami haturkan untuk yang mulia ,dari
seorang hamba yang tertindas di Andalusia, wilayah
sebelah barat Maroko.

Dengan dikelilingi oleh lautan Roma yang membentang
luas dan lautan raya yang dalam dan pekat.

Salam sejahtera untuk semua, dari seorang hamba yang
terluka akibat bencana berat yang menimpa.

Kami dikhianati dan ditindas, agama kami diubah dengan
paksa, kami dianiaya dengan keji dan kejam.

Namun, kami tetap berpegang teguh dengan ajaran Nabi
Muhammad SAW, melawan tentara salib berdasarkan satu
niat.

Saat kami membina perjanjian persahabatan, mereka
malah mengkhianati dan melanggarnya.

Bukan sekali mereka melanggar perjanjian,bahkan
sebelumnya berkali-kali mereka mengingkari dan
menindas kami dengan kekerasan dan penganiayaan.

Mereka membakar kitab suci ummat Islam dan
mencampakkannya ke tempat - tempat sampah sehingga
berbaur dengan najis.


Kitab suci yang kami jadikan sandaran dalam setiap
urusan, mereka campakkan dengan keji dan zhalim.

Kami dipaksa mencaci Nabi, dan dilarang untuk menyebut
namanya, baik pada saat senggang maupun tertindas.

Kalau ada satu orang atau satu kelompok yang
melantunkan namanya, bahaya siksa dan azab mengancam
mereka.

Nama - nama kami diubah dengan nama yang tidak kami
senangi.

Sayang seribu sayang, mereka mengubah agama yang
dibawa Nabi Muhammad SAW, dengan agama anjing - anjing
Romawi, makhluk terburuk di muka bumi.

Kami pun akan menjadi hamba sahaya yang tidak bertuan,
menjadi umat Islam yang tidak bisa mengucapkan kalimat
syahadatain.

Jika kedua bola mata insan menyaksikan,betapa
kesulitan yang kami derita, ia akan mencurahkan hujan
air mata.

Betapa pedih yang kami rasakan, menahan derita nestapa
yang terus menyelimuti.



Andalusia , 1499 M

No comments:

Custom Search